Kondisi cuaca saat ini yang merupakan pergantian antara musim hujan dan musim panas, menyebabkan nyamuk deman berdarah (Aedes Agepty) yang berpotensi menularkan penyakit demam berdarah semakin mudah
berkembang biak. Demam
Berdarah (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue yang
mengakibatkan demam dan bisa menimbulkan perdarahan. Sekitar 80% dari pasien
(atau 8 dari 10 pasien) yang terinfeksi virus dengue tidak menunjukkan gejala,
atau hanya menunjukkan gejala ringan (seperti demam biasa). Namun untuk
beberapa pasien, penyakit ini ditandai dengan adanya gejala yang kerap terjadi secara mendadak dan
berlangsung sekitar 2 hari hingga 1
minggu dengan suhu tubuh cenderung naik – turun, seperti 3 hari panas,
dan akan menurun di hari ke-4, kemudian kembali panas di hari ke-5.
Adapun
fase infeksi dengue terbagi tiga, yaitu
fase demam, fase kritis dan fase penyembuhan. Pada fase demam, anggota keluarga bisa
melakukan beberapa terapi demam seperti pemberian obat penurun panas, kompres
hangat dan terapi suportif melalui pemberian oralit, larutan gula-garam, jus
buah dan susu.
Semisal
anak yang menderita DBD, maka orang tua harus dapat memastikan anak mendapat asupan cairan dengan cara minum. Jika anak
bisa buang air kecil setiap 4-6 jam, hal tersebut bisa menjadi indikator bahwa cairannya sudah cukup. Lakukan
pengukuran suhu tubuh penderita DBD setiap 4-6 jam.
Sedangkan
pada fase kritis umumnya penderita tidak bisa
makan dan minum karena tidak nafsu makan atau muntah-muntah. Yang menjadikan penderita harus
benar-benar dirawat. Pada fase ini jumlah cairan juga tetap harus mencukupi agar terhindar
dari risiko perdarahan. Jika penderita tidak dapat makan dan minum melalui
mulut (apalagi terjadi syok), maka dokter biasanya akan mengindikasikan
pemberian cairan infus.
Menjaga tubuh
dari dehidrasi juga penting dilakukan agar demam tidak berkembang menjadi syok.
Adapun pertanda dehidrasi berupa kulit, bibir
dan lidah menjadi kering, tampak kehausan, sudah lama tidak buang air kecil dan
kelenturan kulit menurun (bila kulit dinding perut dicubit tidak bisa membal
kembali). Sedangkan tanda-tanda si penderita terancam alami syok diantaranya
nadi cepat namun melemah, berkeringat dan kulit dingin. Dalam fase penyembuhan, keadaan pasien biasanya sudah
mulai membaik, nafsu makan sudah mulai normal dan peredaran darah mulai stabil.
Sumber : www.k-link.co.id