Asma merupakan suatu kondisi saluran napas
mengalami penyempitan akibat terjadinya peningkatan kepekaan saluran napas
terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan. Pada suatu serangan
Asma, otot polos saluran napas mengalami kejang dan jaringan yang melapisi
mengalami pembengkakan (inflamasi) dan pelepasan lendir. Hal ini akan memperkecil
diameter dari saluran napas, dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus
berusaha sekuat tenaga untuk dapat bernapas. Penyempitan ini dapat dipicu oleh
berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, asap, udara dingin, bulu
binatang dan olahraga.
Efek asma pada anak-anak dan orang dewasa
dapat dikurangi apabila keluarga cepat
mengenali gejala-gejala penyakit tersebut. Mengenali gejala ini penting
untuk mencegah serangan asma sebelum terjadi dibandingkan meredakan efek asma
saat ia menyerang.
Kenali Gejalanya
Empat gejala serangan asma utama yang paling
mudah dikenali antara lain :
- Batuk. merupakan mekanisme respon tubuh untuk mengeluarkan lendir (dahak) yang menutupi saluran napas. Batuk pada kasus asma akan sangat parah dan mengakibatkan penderita sulit diam dan tidur.
- Siulan. Menimbulkan suara siulan (mengi) pada saat bernapas, terutama saat menghembuskan napas. Siulan bisa terjadi kapan saja, biasanya merupakan tanda pernapasan yang terganggu akibat tabung bronkial menyempit dan mulai terisi cairan, sehingga napas jadi terhambat.
- Sesak. Rasa sesak dan menekan pada dada disebabkan karena oksigen yang dibutuhkan sangat sedikit, dan bahkan dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran.
- Napas pendek. Jalan udara ke paru-paru tertekan, sering membuat penderita susah berbicara.
Asma dapat menyebabkan kematian, namun
pengenalan dini terhadap penderita dan perawatan yang tepat dapat menghindari penderita
dari bahaya fatal. Asma juga disebabkan oleh faktor keturunan, yang
memungkinkan anggota keluarga Anda juga mengidap penyakit ini.
Cara efektif
mengatasi serangan asma :
- Edukasi. Edukasi tentang asma pada penderita dan keluarganya, sangat bermanfaat dalam mengatasi asma. Pengenalan tentang seluk beluk asma, pencegahan dan pengobatannya akan memberikan motivasi tersendiri bagi penderita untuk dapat menghindari terjadinya serangan asma.
- Olahraga teratur. Pada penderita Asma, otot-otot pernapasan sering digunakan, sementara sebagian otot lain tidak. Otot pernapasan yang sering digunakan akan membesar dan otot yang jarang digunakan akan melemah. Akibatnya, efisiensi dan koordinasi pernapasan menjadi kurang baik, fungsi paru serta pertahanan paru menjadi menurun. Berolahraga teratur seperti berenang dan jogging pada pagi hari akan membantu menjaga keseimbangan koordinasi dan meningkatkan asupan udara bersih serta kualitas paru-paru.
- Memahami faktor pencetus. Faktor pencetus akan berbeda-beda untuk setiap penderita asma. Faktor yang sering tampak di antaranya allergen (debu, asap, makanan laut, dll), emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan. Penderita yang dapat menghindari faktor pencetus, akan lebih mudah dalam pengelolaan penyakit asma.
- Membuat perencanaan (Action Plan). Action plan terutama diperlukan ketika serangan asma akan kambuh, dan penderita membutuhkan pertolongan secepatnya yang tepat.
- Obat-obat asma. Memiliki pengetahuan tentang pengobatan asma dapat membantu meringankan beban penderita asma. Di antaranya, obat-obat yang bekerja cepat, obat yang bekerja lambat, serta suplemen yang membantu dalam terapi asma, salah satunya K-Ayu Asmo.
sumber : www.k-link.co.id